Amerika Serikat melarang publikasi foto jenazah Osama bin Laden, pemimpin milisi al-Qaeda. Seperti dilaporkan AFP, Presiden Barack Obama hari Rabu (4/5) melarang penyebaran foto jenazah Bin Laden karena mengancam keamanan nasional Amerika. Obama menambahkan, penyebaran foto jenazah Bin Laden mungkin akan dimanfaatkan sejumlah kelompok radikal untuk membangkitkan sensitifitas rakyat dan propaganda anti Amerika.
Di sisi lain, Departemen Kehakiman AS baru-baru ini menyatakan, tewasnya Osama bin Laden sesuai dengan strategi keamanan dan pertahanan nasional Amerika. Langkah ini pun dianggap legal oleh departemen kehakiman AS.
Dengan keputusan ini, pemerintah Washington menjadikan berita tewasnya teroris paling berbahaya di dunia berada dalam tanda tanya besar. Sejumlah analis politik dan media mempersoalkan kematian teroris nomor satu di dunia itu.
Sejumlah kalangan lainnya menyatakan bahwa Bin Laden telah meninggal akibat penyakit beberapa tahun lalu. Kubu lainnya berkeyakinan bahwa bin Laden belum mati, dan pemerintah AS dengan berbagai skenario memberitakan kematian teroris dunia itu.
Tampaknya berbagai pendangan ini bisa diterima ketika fakta kematian gembong teroris itu berada di tangan publik dunia. Ironisnya, pemerintah AS bertekad untuk melarang publikasi foto jenazah Bin Laden. Sebagian lainnya mengklaim AS membuang jenazah Bin Laden ke laut.
Gedung Putih bertekad meyakinkan masyarakat dunia melalui uji DNA bahwa orang yang tewas di sekitar Islamabad baru-baru ini adalah Osama bin Laden. Namun muncul pertanyaan besar, mengapa komando AS tidak menangkap Bin Laden yang tidak bersenjata itu?
Sejatinya, jika Bin Laden hadir di depan kamera di pengadilan, maka tidak akan muncul keganjilan mengenai nasib teroris nomor wahid itu. Namun muncul kemungkinan lain bahwa gembong al-Qaeda itu akan mengemukakan pandangannya yang berlainan dengan kepentingan pejabat tinggi AS dan mencoreng wajah Washington. Dengan alasan inilah komando AS atas instruksi Gedung Putih menembak Bin Laden.
Tampaknya modus penyembunyiaan realitas yang dilakukan AS sebagimana peristiwa 11 September 2001 terus berlangsung hingga kini. Faktanya, pemerintah AS menyembunyikan laporan investigasi mengenai peristiwa 11 September. Tidak hanya itu, hampir setengah abad lamanya dokumen kasus paling kontroversial dalam sejarah Amerika Serikat yaitu teror John F Kennedy, hingga kini masih dirahasiakan. Tidak mengherankan jika nasib peristiwa 11 September dan pelakunya, termasuk Osama bin Laden yang diberitakan tewas baru-baru ini masih menggantung dan memicu pertanyaan besar. Sejatinya, jika pemerintah AS tidak merasa terancam atas publikasi foto jenazah Osama Bin Laden, maka Washington tidak akan menyembunyikannya.
0 komentar:
Posting Komentar