JOMBANG-Terorisme butuh duit banyak. Bagaimana nasib Al Qaeda jika benar Osama bin Laden tewas? Menurut pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Salahudin Wahid atau Gus Solah, Al Qaeda akan terus tumbuh jika pengganti Osama adalah orang kaya alias berduit.
Gus Solah menjelaskan, gerakan seperti Al Qaeda memerlukan dana yang tidak kecil. Maklum saja, anggaran finansial itu digunakan untuk membiayai pergerakan. Nah, Al Qaeda menjadi besar karena ditopang oleh dana yang cukup besar pula oleh Osama.
"Jadi sepeninggal Osama, Al-Qaeda harus dipimpin orang yang berkantong tebal. Dengan begitu, proses radikalisasi yang selama ini diusung Osama akan terus menggelora," kata Gus di kediamannya, Selasa (3/5/2011).
Terlepas dari itu semua, mantan wakil ketua Komnas HAM ini mengatakan, meninggalnya Osama bin Laden bisa memicu tensi gerakan teroris dan bisa juga meredamnya gerakan. Memicu gerakan terorisme itu jika jaringan yang ada di bawah Al Qaeda melakukan aksi balas dendam.
"Namun sebaliknya gerakan itu akan redup jika tidak ada orang yang mempunyai kemampuan pendanaan seperti Osama," ujarnya.
Kematian pimpinan Al Qaeda, Osama Bin Laden, diyakini tidak menyurutkan kelompok Islam radikal. Bahkan, akan memunculkan 'Osama Osama' baru.
"Matinya pucuk pimpinan tidak mematikan perlawanan. Justru akan dijadikan motivasi dalam melakukan perlawanan," ujar Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mukti, kepada INILAH.COM di Jakarta, Selasa (3/5/2011).
Dia sangat meyakini, bahwa akan ada banyak tokoh lagi yang muncul, pasca tewasnya Osama.
Namun, apakah tokoh ini akan meniru Osama atau tidak, dia belum bisa memastikan. Mukti mengaku, kehadiran tokoh-tokoh baru ini akan membawa ciri yang berbeda. Bahkan, bisa saja sikapnya jauh lebih radikal dari Osama. "Tentu dengan karakter yang berbeda. Bisa sangat keras atau bahkan juga lebih lembut," jelas mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini.
Sikap radikalisme, menurutnya, tidak akan bisa begitu saja pudar. Terlebih jika melihat kondisi di negara-negara semenanjung Arab dan Timur Tengah. Apalagi, AS memiliki peran yang signifikan dalam membuat kondisi di negara semenanjung Arab.
"Seperti di Iraq atau Afghanistan kan itu ulah Amerika juga," pungkasnya
0 komentar:
Posting Komentar