Utusan khusus Republik Islam Iran di PBB menyebut tudingan Israel terhadap program nuklir sipil Iran sebagai omong kosong dan menuduh balik Tel Aviv sebagai ancaman nuklir yang sesungguhnya bagi Timur Tengah.
Sebagaimana diketahui, 29 Maret lalu, harian The Wall Street Journal terbitan AS memuat artikel Duta Besar Rezim Zionis Israel untuk Amerika Serikat Michael Oren. Dalam artikelnya itu ia menuduh Iran sebagai "sponsor teror di dunia" dan "ancaman bagi negara-negara pro-Barat."
Tak hanya itu, Oren juga menuduh Iran mengejar program senjata nuklir dan menyeru masyarakat internasional untuk melancarkan intervensi militer guna menghentikan program nuklir Iran.
Menanggapi tudingan sepihak duta besar Israel tersebut, Alireza Mir-Yousefi, Kepala Pers Utusan Iran di PBB pun segera melayangkan artikel bantahan yang juga dimuat koran The Wall Street Journal pada 7 April 2011.
Dalam artikel yang bertajuk "Israel adalah Ancaman Nuklir, Bukan Iran!" itu dinyatakan, "Berlawanan dengan pernyataan palsu dalam artikel dubes Israel, program nuklir Iran benar-benar bertujuan damai. Berbagai laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga menegaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan ekstensif terhadap fasilitas nuklir Iran terbukti tidak ada indikasi apapun yang menunjukkan bahwa program nuklir sipil Iran dialihkan untuk kepentingan militer".
Artikel bantahan Iran tersebut menilai bahwa propaganda palsu anti-Iran bertujuan untuk mengalihkan perhatian publik dari ancaman nyata proliferasi nuklir rezim zionis Israel.
Di bagian lain artikel jawaban Iran itu disebutkan bahwa Israel merupakan "rezim teroris dan apartheid terbesar" yang senantiasa melanggar hak-hak Palestina dan menimbun senjata nuklir secara sembunyi-sembunyi sehingga bisa menjadi ancaman serius bagi Timur Tengah.
Utusan Iran di PBB dalam artiktelnya tersebut juga mengutuk Israel yang menolak seruan internasional untuk bergabung dengan Traktak Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan mengijinkan IAEA untuk memeriksa fasilitas nuklirnya.
0 komentar:
Posting Komentar