RSS
readbud - get paid to read and rate articles
content bg

Osama bin Laden Sebut Indonesia Sesat

Dubai - Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden menyebut Indonesia sesat. Osama juga menyebut beberapa pemimpin negara Arab berkonspirasi dengan Israel dan Dunia Barat menentang Islam.

"Negara-negara muslim dari Indonesia sampai Mauritania terbagi dua. Beberapa di antaranya sesat, sementara lainnya lebih sesat lagi," ujar Osama dalam rekaman suara yang ditayangkan stasiun TV Al Jazeera seperti yang dilansir dari AFP, Minggu (15/3/2009).

Pernyataan Osama itu terkait penilaiannya terhadap negara-negara muslim yang setengah hati mendukung pembebasan Palestina. Bahkan Osama menilai sebagian pemimpin Arab sudah berkonspirasi dengan negara Zionis Israel.


"Telah jelas bahwa beberapa pemimpin Arab telah terlibat aliansi dengan Zionis melawan warga kita. Pemimpin-pemimpin ini yang oleh AS disebut moderat," tukas dia.

Dalam rekaman yang belum bisa dipastikan keasliannya itu, Osama menilai penghancuran yang dilakukan Israel di Gaza sebagai Holocaust gaya baru.

"Holocaust di Gaza di tengah serangan yang berlarut-larut  adalah peristiwa penting bersejarah, yang bisa membedakan antara yang (benar-benar) Muslim dan yang hipokrit," ujar Osama yang kepalanya dinilai US$ 25 juta itu.

Dia pun mengajak segenap Muslim untuk berjihad membebaskan Irak dari pasukan tentara AS, dan meluncurkan serangan Israel dari Yordania.

"Ada kesempatan langka bagi mereka yang ingin membebaskan Masjid Al Aqsa (di Jerusalem), yang didukung mujahidin di Irak dan langsung ke Yordan," ujar dia.

Dari Yordan, Osama menyerukan para mujahid ke Tepi Barat dan area sekitarnya. "Jalan untuk membebaskan Gaza butuh pemimpin yang sungguh-sungguh, independen, kuat dan jujur, yang bisa mengatasi segala masalah besar," serunya.

Sementara itu pihak Amerika Serikat (AS) yang mendengarkan rekaman itu, menyatakan tak ada yang baru.

"Al Qaeda mengalamatkan pesan ini ke beberapa frekuensi, dan sampai titik ini, tak ada yang baru yang akan mereka tunjukkan," ujar pejabat kontraterorisme  AS kepada AFP

0 komentar:

Posting Komentar